Selasa, 06 September 2016

Perlukah Tes Zika Bagi Pelaku Donor Darah ?

Tes Zika Bagi Pelaku Donor Darah

Sekarang ini virus Zika menjadi momok bagi penduduk dunia. Virus yang berasal dari Brasil ini membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjadi perhatian khusus. Bahkan sebuah badan pengawas obat dan makanan dari Amerika Serikat yang bernama FDA merekomendasikan bagi para pelaku donor untuk melakukan tes zika. Hal ini guna mencegah penularan virus zika lebih banyak lagi.

Kita tahu bahwa selama ini pendonor darah tidak pernah dilakukan tes zika terlebih dahulu. Namun karena maraknya virus zika yang belum ditemukan antivirusnya maka FDA mendorong para pemberi donor darah untuk melakukan tes zika agar tidak tercemar dalam kantong darah tranfusi yang hendak diberikan kepada orang lain.

Sampai saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan antivirus yang sesuai untuk mengobati zika. Virus zika dinilai sangat berbahaya karena jika mengidap pada wanita hmil bisa menyebabkan kecacatan pada janin yang dikandung.

Sampai saat ini baru dua wilayah yang menerapkan tes zika bagi pendonor yang dilakukan di Florida dan Puerto Rico. Ini menjadi sebuah tindakan yang baik untuk mencegah penularan virus zika.

FDA sangat menyarankan untuk dilakukan tes zika terlebih bagi mereka yang hidup di negara dengan angka penderita zika yang tinggi seperti di Brasil. Dengan mendeteksi secara dini kandungan zika maka bisa mengurangi penularan zika melalui tranfusi darah.

Bagi warga Indonesia sampai saat ini belum ditemukan kasus zika. Namun bukan berarti tidak menutup kemungkinan zika masuk di negara kita mengingat sekarang ini zika sudah masuk wilayah Asia yaitu Hongkong dan Singapura. Terlebih negara Singapura yang merupakan negara tetangga Indonesia.


Tahukah kita bahwa banyak sekali kasus zika yang terjadi di Brasil yang menyebabkan banyak ibu melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali atau lahir dengan kondisi kepala yang lebih kecil. Setelah dilakukan tes lebih lanjut ternyata para ibu hamil ini positif mengidap virus zika saat hamil. 

0 komentar:

Posting Komentar